JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menekankan pentingnya UMKM dalam berpartisipasi aktif dalam proses hilirisasi. Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, ekspor dari sektor UMKM seharusnya tidak hanya terfokus pada barang mentah, melainkan produk yang telah mengalami proses pengolahan dan memiliki nilai tambah.
Dalam acara puncak Hari UMKM Nasional yang disiarkan melalui saluran Youtube resmi Kemenkop UKM, Teten menyatakan, “Kita harus mendorong UMKM untuk memproduksi barang pengganti impor.”
Teten juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menguji coba hilirisasi produk unggulan di beberapa wilayah, termasuk pengolahan kelapa di Minahasa, komoditas karet di Kukar, dan sapi potong di Kupang. Untuk memastikan keberhasilan inisiatif ini, Teten telah berkoordinasi dengan pemimpin daerah untuk mengevaluasi potensi komoditas lokal. Selain itu, kelompok dan koperasi diharapkan dapat berperan lebih aktif dalam proses ini.
“Kita harus memastikan bahwa hasil dari sektor pertanian, perkebunan, dan kelautan kita diolah dengan baik,” kata Teten.
Mengingat sektor mikro menyumbang hampir 97% lapangan pekerjaan di Indonesia, Teten menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pekerjaan di sektor ini. Strategi ini dianggap krusial dalam upaya mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju dengan pendapatan per kapita sebesar US$12.000 pada tahun 2045.
Teten juga menyoroti kebijakan yang mewajibkan 40% dari APBN dan APBD digunakan untuk pembelian produk lokal, yang telah memberikan dorongan signifikan bagi hilirisasi UMKM. Dia menambahkan bahwa pemerintah akan terus mendorong investasi asing ke Indonesia.
“Keterlibatan aktif UMKM dan koperasi dalam agenda hilirisasi nasional adalah hal yang esensial,” pungkas Teten.