JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus menggelar diskusi dengan para pemangku kepentingan dalam ekosistem digital mengenai aturan hak penerbit (publisher rights). Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, proses ini melibatkan pendengaran aspirasi dari semua pihak yang terkait.
Pada pertemuan yang diadakan pada Selasa (8/8/2023), Budi berdiskusi dengan perwakilan dari raksasa teknologi Meta, termasuk Vice President Public Policy Meta APAC Simon Milner, Kepala Kebijakan Publik Meta Indonesia Noudhy Valdryno, Manajer Kebijakan Publik WhatsApp Indonesia Esther Samboh, dan Manajer Kebijakan Publik Meta Indonesia, Karissa Sjawaldy.
“Kami telah bertemu dengan semua platform, termasuk Google. Kami sedang mencari solusi bersama, termasuk mendengarkan aspirasi dari publisher dan platform. Yang penting adalah ekosistem digital kita tidak mengalami masalah,” jelas Budi saat diwawancarai di Jakarta pada Rabu malam (10/8/2023).
Ketika ditanya apakah aturan baru ini akan mengurangi keragaman informasi, Budi menegaskan bahwa diskusi masih berlangsung. “Kita masih dalam tahap diskusi. Tidak semuanya harus dalam kondisi buruk. Kita perlu menjaga keseimbangan dalam sistem digital ini,” ungkapnya.
Budi juga menyatakan bahwa masalah yang sedang dihadapi tidak hanya terkait hak penerbit, tapi juga monopoli dan persaingan usaha dalam ekosistem digital. Ia mengingatkan platform yang terlalu dominan untuk fokus pada pembinaan, peningkatan, dan pendekatan yang sehat dalam ekosistem digital.
Inisiatif aturan publisher rights ini pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo saat perayaan hari pers nasional bulan Februari, dan khusus dititipkan kepada Budi dan Wakil Menkominfo Nezar Patria yang baru dilantik pada 17 Juli.
Nezar sendiri mengkonfirmasi bahwa hak penerbit masuk dalam agenda pembahasan dan akan memberikan hasil diskusi secepat mungkin. “Ini adalah amanah yang harus kami pahami lebih lanjut,” katanya saat itu.
Dengan diskusi ini, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk menciptakan aturan yang adil dan seimbang yang mendukung seluruh pihak dalam ekosistem digital, termasuk publisher dan platform teknologi besar.