JAKARTA – Kejahatan digital terus menjadi ancaman yang serius di era digital saat ini. Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie, menekankan pentingnya literasi dan kesadaran masyarakat terkait keamanan digital untuk melindungi diri dari penipuan dan penyalahgunaan keuangan digital.
Budi memberikan contoh beberapa modus operandi yang sering digunakan oleh pelaku kejahatan digital, seperti penggunaan nomor asing dan tawaran yang terlalu menggiurkan untuk dianggap nyata. “Pendidikan, literasi, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan digital menjadi faktor kunci dalam melindungi diri dari penipuan dan penyalahgunaan keuangan digital. Penggunaan nomor asing atau tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan harus menjadi peringatan bagi masyarakat,” ujar Budi dalam pernyataannya yang dikutip pada Selasa (22/8/2023).
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat dengan meluncurkan program literasi digital yang telah menyasar lebih dari 20 juta orang di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait risiko kejahatan digital.
Selain itu, Kominfo juga melakukan penutupan situs ilegal sebagai upaya pencegahan kejahatan digital. Langkah ini diambil sejalan dengan penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Budi juga mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menggunakan teknologi digital dan memahami risiko yang ada. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan tindakan mencurigakan yang ditemui di ruang digital.
“Kalau dalam bahasa Kominfo itu cakap digital. Ya kan cakap digital artinya culture-nya dapat, skill-nya dapat, terus etiknya dan kita menggunakan. Atau berada dalam ekosistem digital ini dengan kenyamanan dan keamanan yang sebaik-baiknya gitu,” jelas Budi.
Budi juga menyebutkan tentang upaya pelaporan kejahatan penipuan melalui laman cekrekening.id, yang bertugas menerima laporan masyarakat terkait nomor rekening yang digunakan untuk penipuan. “Ratusan ribu laporan rekening untuk penipuan juga telah masuk ke laman tersebut. Sejak peluncurannya, portal ini telah menerima 486.000 laporan dari masyarakat yang menjadi korban penipuan keuangan ilegal,” kata Budi.