Harga emas telah menunjukkan tren perbaikan dalam beberapa hari terakhir seiring dengan optimisme para pelaku pasar terhadap langkah-langkah pelonggaran kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Selain itu, pernyataan dari bank sentral Eropa (ECB) yang mengindikasikan akan mengakhiri kenaikan suku bunga dan pemulihan ekonomi di China juga memberikan dukungan terhadap penguatan harga emas.
Pada perdagangan Senin, harga emas di pasar spot ditutup pada level US$ 1.964,19 per troy ons, mencatatkan penguatan sebesar 0,25%. Penguatan ini merupakan kelanjutan dari tren positif harga emas yang sebelumnya menguat 0,73% pada perdagangan Jumat pekan lalu. Dalam dua hari terakhir, harga emas telah mencatatkan kenaikan sebesar 0,99%.
Namun, pada perdagangan Selasa pukul 06:25 WIB, harga emas mengalami sedikit pelemahan, berada di posisi US$ 1.959,86 per troy ons atau turun sebesar 0,22%.
Penguatan harga emas kemarin didukung oleh ekspektasi bahwa The Fed dan ECB akan melonggarkan kebijakan suku bunga. Alat pemantauan FedWatch Tool memperkirakan kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada bulan September mencapai 60%. Menurut analis dari Kitco, Jim Wyckoff, The Fed kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga pada bulan tersebut, dan mungkin akan mengubah kebijakan dengan menaikkan suku bunga pada akhir tahun jika data ekonomi tetap kuat.
Pemulihan ekonomi yang positif di China juga berperan penting dalam mendukung kenaikan harga emas. Data aktivitas manufaktur yang diwakili oleh Purchasing Manager’s Index (PMI) yang dirilis oleh pemerintah China menunjukkan peningkatan menjadi 49,3 pada bulan Juli 2023 dari 49 pada bulan Juni. Meskipun PMI masih menunjukkan kontraksi selama empat bulan beruntun, pemulihan tersebut diharapkan dapat membantu mendongkrak harga emas mengingat China merupakan konsumen terbesar logam mulia tersebut.
Selain itu, kebijakan suku bunga ECB juga memberikan dukungan bagi harga emas. Pada akhir pekan lalu, ECB memutuskan untuk menaikkan suku bunga deposit facility sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%. Namun, Presiden ECB Christine Lagarde menyatakan bahwa belum ada keputusan apapun terkait suku bunga pada bulan September 2023, membuka kemungkinan untuk menahan suku bunga.
Perkembangan ini juga mempengaruhi nilai tukar euro dan dolar AS. Indeks dolar AS melemah menjadi 101,62 pada perdagangan kemarin, dari 101,77 pada akhir pekan lalu. Pelemahan dolar AS dan melandainya imbal hasil surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun menjadi 3,96% pada perdagangan kemarin, dari 4,01% pada akhir pekan lalu, memberikan keuntungan bagi emas karena logam mulia tidak menawarkan imbal hasil sehingga lebih menarik untuk investasi saat imbal hasil surat utang pemerintah AS menurun.
Secara keseluruhan, perbaikan harga emas didorong oleh ekspektasi kebijakan bank sentral AS dan Eropa serta pemulihan ekonomi China. Meskipun harga emas mengalami sedikit pelemahan pada hari ini, sentimen pasar tetap berharap bahwa tren positif akan berlanjut dan memberikan peluang bagi para investor dalam memanfaatkan harga emas yang semakin terjangkau.