India – Startup edtech raksasa India, Byju, kini tengah berada dalam sorotan tajam akibat masalah yang sedang dihadapinya. Meskipun pernah mencapai valuasi tinggi, perusahaan ini mengalami kesulitan dan menghadapi tantangan dengan para investor kakapnya. Masalah tata kelola perusahaan dan keanehan pada laporan keuangan menjadi isu krusial yang mempengaruhi citra dan valuasi Byju.
Prosus Memangkas Valuasi Internal Byju
Salah satu investor utama Byju, Prosus, telah menyatakan keprihatinannya terhadap manajemen perusahaan. Menurut mereka, manajemen sering mengabaikan saran dan rekomendasi dari investor terkait perbaikan tata kelola perusahaan. Akibatnya, valuasi internal Byju mengalami pemangkasan drastis dari US$ 22 miliar menjadi hanya US$ 5,1 miliar. Perubahan drastis ini mencerminkan ketidakpercayaan investor atas langkah-langkah perusahaan.
Investor Lain Mundur dari Dewan Komisaris Byju
Selain Prosus, dua investor lainnya juga telah menyatakan pengunduran diri dari dewan komisaris Byju karena adanya keanehan pada laporan keuangan perusahaan. Deloitte, perusahaan konsultan akuntansi yang ditugaskan untuk melakukan audit, bahkan mundur karena Byju terus menunda penerbitan laporan keuangan dan tidak memberikan dokumen keuangan yang diminta. Tindakan ini menimbulkan pertanyaan serius tentang transparansi dan akuntabilitas perusahaan.
Pengosongan Dewan Komisaris Byju
Kini, dewan komisaris Byju hanya diisi oleh sang pendiri, Byju Raveendran, dan keluarganya. Sebelumnya, tiga anggota dewan komisaris lainnya, termasuk dari perusahaan modal ventura dan yayasan milik pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, telah mengundurkan diri dari jabatan mereka. Pengosongan dewan komisaris menunjukkan adanya ketidakstabilan dan ketidakpastian dalam manajemen perusahaan.
Perjalanan Bergejolak Byju
Byju, yang merupakan startup edtech terbesar di India dengan lebih dari 40.000 karyawan dan beroperasi secara global, telah mencatatkan perjalanan yang bergejolak. Rencananya untuk menjadi perusahaan terbuka telah batal dilaksanakan karena kondisi pasar finansial yang sulit. Meskipun demikian, perusahaan ini telah menyatakan upaya dan kinerja mereka dalam memperbaiki tata kelola dan laporan keuangan.
Dorongan untuk Transparansi dan Akuntabilitas
Krisis yang dihadapi Byju menimbulkan tantangan besar bagi perusahaan dalam memulihkan kepercayaan investor dan menjaga citra positifnya. Dorongan untuk transparansi dan akuntabilitas harus diutamakan agar Byju dapat kembali mencapai tingkat valuasi yang stabil dan membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjangnya.
Byju sedang berada di persimpangan jalan yang menentukan bagi masa depannya sebagai salah satu startup edtech terkemuka di India. Tantangan yang dihadapinya memberikan pelajaran berharga bagi seluruh ekosistem startup dan bisnis di India, tentang pentingnya mengutamakan integritas dan kualitas tata kelola sebagai dasar bagi kesuksesan perusahaan.