JAKARTA – Bisnis asuransi mikro syariah kini menjadi perhatian serius di kalangan pelaku industri asuransi syariah Indonesia, sejalan dengan tingkat penetrasi industri asuransi syariah yang masih di angka terendah. Faktanya, penetrasi asuransi syariah hanya menyentuh angka 1 persen dari total 10 persen penetrasi industri syariah di negeri ini.
Dalam menggali potensi pasar ini, Prudential Syariah telah menggandeng Fatayat NU, salah satu organisasi sayap Nahdlatul Ulama (NU), dalam suatu perjanjian yang diresmikan di Jakarta, tanggal 4 Agustus 2023. Perjanjian ini berlangsung selama tiga tahun, menjadi penanda lanjutan dari nota kesepakatan yang ditandatangani bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Desember 2022.
Kedua pihak bertekad meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, dengan fokus khusus kepada perempuan muda di Indonesia. “Perempuan memegang peran krusial dalam keluarga, terutama dalam pengambilan keputusan finansial. Kami berjanji untuk terus menguatkan perempuan di Indonesia melalui berbagai inisiatif positif yang memberi manfaat dan dampak signifikan pada masa depan literasi dan inklusi keuangan Syariah,” ungkap Presiden Direktur Prudential Syariah Omar S Anwar.
Tak hanya itu, Ketua Umum Fatayat NU, Hj. Margaret Aliyatul Maimunah, menekankan bahwa Fatayat NU, yang beranggotakan sekitar 10 juta perempuan muda berusia 25-45 tahun, terus berkecimpung dalam berbagai sektor, termasuk agama, ekonomi, dan sosial. Dia berharap, kemitraan ini dapat merambah hingga ke daerah, dan menyentuh perempuan yang menjadi bagian dari Fatayat NU di seluruh tanah air dan luar negeri.
Penggiatan literasi keuangan bagi perempuan ini bukanlah fenomena baru di Indonesia. Selama kurang lebih 10 tahun terakhir, dengan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam angka literasi keuangan perempuan, sebesar 14 persen sejak tahun 2019, menjadi 50,33 persen. Perempuan pun turut menyumbang dalam ekonomi melalui sektor UMKM, dengan 53,76 persen UMKM di Indonesia dimiliki oleh perempuan, dan berkontribusi sebesar 61 persen terhadap ekonomi nasional.
Dalam konteks Asuransi Mikro, Omar menjelaskan, perusahaannya kini menawarkan produk asuransi mikro syariah dengan iuran mulai dari Rp 8 ribu per bulan. Meski penetrasi asuransi syariah di Indonesia masih tergolong rendah, Omar yakin bahwa produk asuransi tidak harus mahal, dan memulai asuransi dengan yang murah adalah langkah awal yang tepat.
“Perempuan memiliki peran strategis dalam mendidik anak berbudi luhur dan juga dalam pengelolaan keuangan keluarga. Saat ini, kita fokus bekerja sama dengan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Setelah MoU dengan PBNU pada Desember 2022, kita mengikuti Fatayat NU hari ini, dan selanjutnya kita akan menjajaki kerjasama dengan organisasi keagamaan lainnya,” pungkas Omar.