Dalam laporan terbarunya, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stagnan pada tahun 2024. Proyeksi ini menunjukkan bahwa Indonesia diprediksi akan tumbuh sebesar 5%, angka yang sama dengan proyeksi tahun ini. Peningkatan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF menjadi 3,0% untuk tahun ini dan tetap dipertahankan di angka 3,0% untuk tahun 2024.
Kepala Ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, menjelaskan bahwa kawasan Asia diprediksi akan tumbuh kuat sebesar 5,3% pada tahun ini, namun negara-negara penghasil komoditas akan ‘menderita’ karena melemahnya ekspor. Meskipun IMF tidak menyebutkan Indonesia secara langsung, negara ini telah dikenal sebagai negara penghasil komoditas unggulan mulai dari batu bara hingga minyak sawit mentah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kewaspadaannya terkait dengan pelemahan ekonomi global. Tanda-tanda rembesan dari pelemahan global mulai terlihat dalam beberapa indikator di Indonesia. Salah satu yang terdampak adalah neraca eksternal, terutama neraca perdagangan. Selama dua tahun terakhir, ekspor Indonesia mengalami peningkatan tajam akibat lonjakan harga komoditas. Namun, situasi ini berubah karena melemahnya ekonomi dunia, yang berdampak pada penurunan permintaan ekspor dan menyebabkan kontraksi pada permintaan barang.
Penurunan permintaan ekspor juga berdampak pada impor, terutama pada industri manufaktur yang bergantung pada ekspor. Penurunan impor mengindikasikan tekanan pelemahan permintaan global, dan berpotensi mengurangi permintaan barang di dalam negeri.
Efek pelemahan di neraca perdagangan telah tercermin dalam penerimaan pajak. Meskipun penerimaan pajak masih meningkat, pertumbuhannya tidak setinggi bulan-bulan sebelumnya. Penyusutan penerimaan pajak diakibatkan oleh penurunan harga komoditas, yang mengurangi penerimaan pendapatan ekspor bagi negara penghasil komoditas seperti Indonesia.
Peningkatan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF memberikan harapan bagi perekonomian global dan Indonesia. Namun, tantangan yang dihadapi oleh negara-negara penghasil komoditas harus dipahami dan ditangani dengan bijaksana. Selain itu, upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam menghadapi perubahan ekonomi global juga harus terus dilakukan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa mendatang.