JAKARTA – Elon Musk, sang visioner teknologi, ingin menggelar pertandingan epik melawan Mark Zuckerberg melalui X, platform media sosial yang dahulu dikenal dengan nama Twitter, yang sekarang menjadi tanah permainannya.
Dengan sorot mata yang bernafsu, perencanaan “pertarungan kandang” antara dua raksasa teknologi ini, Musk dan Zuckerberg, terus berkembang bagai bola salju yang menggelinding. Melalui akun X yang menjadi tonggak keberaniannya, Musk mengepalkan tinjunya dan mengajukan agar bentrokan legendaris tersebut dipancarkan melalui streaming di X.
“Pertarungan antara Zuck dan Musk akan terpampang di X. Semua keuntungan akan ditempatkan dalam kotak amal veteran,” ujar Musk, mengumumkan rencananya pada suatu pagi yang tenang namun penuh gairah.
Malam harinya, Zuckerberg menyahut dengan percikan yang menyala di Threads, anak perusahaan media sosial Instagram, yang mirip dengan Twitter. “Saya siap sekarang juga. Saya telah memilih tanggal 26 Agustus saat tantangan pertama dilemparkan, namun hingga detik ini [Musk] belum mengukuhkan,” balasnya, dengan nada yang mencerminkan keseriusannya.
Dengan kata-kata tegas, dia menambahkan, “Tidak menahan napas.” Sebuah frasa yang menyiratkan keraguan akan keseriusan Musk. Selain itu, Zuckerberg juga melontarkan ide tentang penggunaan “platform yang kokoh” untuk mengumpulkan lebih banyak uang bagi amal.
Musk, sang pemilik baru Twitter yang kini telah bersolek menjadi X, mungkin sedang memainkan peranannya dalam drama ini. Platform Twitter, sejak diambil alih, berkali-kali mengalami gangguan, kondisi yang dianggap sebagai efek samping dari pemecatan massal di perusahaan itu.
Di sisi lain, Zuckerberg, sang panglima Meta, induk perusahaan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp, baru saja melemparkan Threads, sebuah platform yang mirip dengan Twitter. Threads menjadi panggung di mana Musk dan Zuckerberg saling menggertak.
Musk, yang tak pernah ketinggalan berita, mengekspresikan kecemasannya terhadap Meta, yang tengah mengembangkan pesaing Twitter. Menurutnya, langkah ini akan memonopoli industri media sosial sepenuhnya, dan menimbulkan masalah keamanan yang mungkin membahayakan masyarakat luas.
“Saya khawatir dunia akan jatuh ke dalam genggaman eksklusif Zuck. Tidak ada pilihan lain. Setidaknya, ini akan menciptakan kekacauan,” kata Musk, melalui kata-kata di Twitter yang mengejang seperti petir.
Warganet, seperti api yang menyala-nyala, memanaskan Musk dengan peringatan agar berhati-hati, sebab Zuckerberg kini telah memasuki dunia bela diri Ju Jitsu. Musk, dengan suara yang lembut namun penuh percaya diri, menjawab, “saya siap untuk pertarungan kandang.”
Zuckerberg, tanpa berlengah, pun menantang balik dengan menanyakan lokasi untuk pertarungan. Seolah membangkitkan semangat para pendukungnya, dia berbagi tangkapan layar tweet Musk melalui cerita Instagram.
“Sampaikan alamatnya [lokasi pertarungan] kepada saya,” kata orang yang menduduki peringkat kesembilan terkaya di dunia itu, dengan nada yang menunjukkan bahwa ia siap untuk apa pun yang akan terjadi.
Dengan penulisan yang berani dan unik ini, kita melihat perjuangan dua titan teknologi yang tengah beradu dalam arena virtual, mencerminkan gairah dan pergesekan yang menjadi lambang zaman kita.