JAKARTA – Pengguna aplikasi perpesanan WhatsApp perlu meningkatkan kewaspadaan. Sebuah modus penipuan baru telah terungkap, di mana pelaku kriminal mengirimkan undangan berisi file berformat .apk yang berpotensi merugikan.
Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, mengungkapkan bahwa pelaku penipuan ini memanfaatkan pihak ketiga untuk membuka rekening bank. Setelah rekening aktif, pelaku kemudian mengambil alih kontrol atas rekening tersebut. “Mereka memanfaatkan pihak ketiga untuk registrasi, memberikan kompensasi, lalu menguasai akun bank tersebut,” kata Semuel.
Ada beberapa ciri khas modus penipuan yang dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi korban:
- Tawaran yang Tidak Realistis: Semuel menekankan agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, seperti diskon besar-besaran untuk produk mahal.
- Pesan dari Orang Tak Dikenal: Masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat menerima pesan dari nomor yang tidak dikenal, baik itu melalui telepon, WhatsApp, maupun SMS.
- Teknik Social Engineering: Pelaku penipuan seringkali memanfaatkan kelemahan psikologis korban untuk memperoleh informasi pribadi.
OJK juga mengidentifikasi empat modus penipuan yang sering dijumpai:
- Informasi Palsu Tentang Tarif Transfer Bank: Pelaku menyamar sebagai pegawai bank dan meminta data pribadi korban.
- Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas: Korban diminta memberikan informasi pribadi untuk mendapatkan status nasabah prioritas.
- Akun Media Sosial Palsu: Pelaku menciptakan akun palsu yang mengatasnamakan bank untuk menipu korban.
- Tawaran Agen Laku Pandai: Pelaku menawarkan mesin EDC dengan syarat tertentu kepada korban.
OJK mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak memberikan informasi pribadi kepada pihak yang mengaku dari bank. Selalu gunakan aplikasi resmi dan hubungi layanan pelanggan bank jika merasa ragu.
Dittipidsiber Bareskrim Mabes Polri juga mengeluarkan peringatan terkait pesan palsu yang mengaku dari WhatsApp. Pesan tersebut mengklaim pengguna memenangkan hadiah besar dan menyertakan link yang diduga sebagai jebakan phishing. Masyarakat diimbau untuk tidak mengklik link tersebut dan selalu memastikan keaslian pesan yang diterima.
Sebagai langkah pencegahan, hindari mengklik tautan yang tidak dikenal dan selalu pastikan sumber informasi yang diterima adalah sah dan dapat dipercaya.