JAKARTA – Pada perdagangan Jumat (11/8/2023), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah, mencapai Rp15.219 per dolar AS, dipengaruhi oleh penguatan indeks dolar AS. Data Bloomberg menunjukkan penurunan rupiah sebesar 0,22 persen, sementara indeks dolar AS naik tipis 0,01 persen.
Dalam lanskap mata uang Asia Pasifik, yen Jepang dan baht Thailand mencatat kenaikan, sementara won Korea Selatan, yuan China, dan peso Filipina mengalami pelemahan.
Penguatan dolar AS terjadi seiring respons pasar terhadap data inflasi AS yang naik menjadi 3,2 persen pada Juli 2023 dan ekspektasi terkait kebijakan The Fed. Sementara itu, ekonomi Inggris tumbuh 0,2 persen pada kuartal II/2023, meskipun masih belum mencapai pertumbuhan pra-pandemi dan menghadapi inflasi tinggi.
Di sisi lain, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,1 persen pada 2023, didukung oleh permintaan domestik dan percepatan proyek infrastruktur. Peningkatan belanja diperkirakan pada kuartal IV/2023, sejalan dengan tren sebelum Pemilihan Umum 2019.
Berdasarkan analisis Ibrahim Assuaibi dari Laba Forexindo Berjangka, rupiah diperkirakan akan fluktuatif pada Senin (14/8/2023), dengan penutupan di kisaran Rp15.200-Rp15.260 per dolar AS.