Seiring dengan penurunan pamor aplikasi Threads yang mencapai 82 persen dalam pengguna harian, Mark Zuckerberg, sang pemimpin Meta, merespons dengan taktik pemulihan. Dalam cobaan terbaru untuk merevitalisasi layanan ini, ia mengumumkan akan meluncurkan dua fitur penting.
Pada postingan resmi di akun Thread-nya, Zuckerberg menggambarkan rencananya untuk menyempurnakan tampilan Threads, pesaing Twitter, dengan fitur pencarian yang lebih lengkap dan dukungan di web. “Perubahan besar akan datang dalam beberapa pekan kedepan,” ujar sang CEO.
Kehilangan Jejak: Penurunan Threads
Menurut data dari CNBC International, penurunan pengguna harian Threads yang signifikan terjadi setelah hilangnya antusiasme awal masyarakat dunia terhadap layanan baru ini. Aplikasi ini, yang pada awalnya meraih pengguna aktif harian hingga 100 juta, sempat meroket hingga mengalahkan rekor unduhan ChatGPT. Namun, sayangnya, kesuksesan tersebut tidak bertahan lama.
Threads, yang sempat mencatat 100 juta unduhan pada tanggal 11 Juli 2023, mengalami penurunan tajam menjadi 49 juta pada tanggal 7 Juli, dan merosot lagi menjadi 23,6 juta pada 14 Juli 2023.
Pembeda dan Kelemahan Threads
Beberapa keunggulan Threads terlihat dalam kapabilitasnya yang memungkinkan pengguna untuk login menggunakan akun Instagram yang ada. Selain itu, aplikasi ini dilengkapi fitur berbagi konten melalui Story dan Feed Instagram atau aplikasi lain seperti Twitter.
Namun, kekurangan fitur pendukung yang signifikan, termasuk feed following, trending topic, hashtag, terjemahan, dan lain-lain, menjadi batu sandungan bagi Threads. Banyak pengguna memohon kepada Meta agar merilis fitur-fitur ini, namun tidak mendapat respons. Ini menyebabkan kebosanan dan akhirnya, pengguna berpaling meninggalkan Threads.
Kesimpulan: Masa Depan Threads
Dalam usahanya untuk menghidupkan kembali Threads, Mark Zuckerberg memiliki tantangan besar. Peluncuran fitur pencarian yang lebih canggih dan dukungan di web mungkin menjadi langkah awal yang tepat. Namun, apakah ini akan cukup untuk mengembalikan kepercayaan dan antusiasme pengguna, masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab. Penciptaan aplikasi yang lebih responsif terhadap kebutuhan penggunanya mungkin menjadi kunci utama dalam perjuangan ini.